Januari yang basah ...
terperangkap pada sepi
tantangan dan cobaan bersamaan datang
tragedi silih berganti
menandakan dunia semakin tua
tak pernah kering air mata mengalir
menangisi kehilangan
meratapi nasib
menyesali takdir
tiada jemu menanti
secercah sinar kan menerangi kegelapan
berdamai dengan bencana
bersahabat dengan derita
berharap esok lebih baik
berbagi ceria ditengah kegalauan
Januari yang kelabu
berakhir dengan siraman doa
semoga kami bisa melampaui batas pengendalian diri
dengan sujud syukur
dengan keikhlasan
yang terjadi terjadilah ...
yang tertinggal berbenah diri
jangan pernah lari dari kenyataan
inilah HIDUP yang mesti di lakoni
berdirilah dengan Hati nurani yang teryakini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment